Jumat, 06 Januari 2012

Surat Kecil Untuk Sahabat oleh Rizka Dewi Nur Oktaviani

Teman kecil. Sahabat saat ini, nanti dan kelak.
Teman kecil. Sahabat kini, sahabat masa depan dan sahabat untuk selamanya.

Senyum senyum itu. Tawa tawa yang mengingatkan saat masa masa indah dulu. Tak akan pernah tergantikan dan habis terlekang oleh waktu. Tangan tangan mungil yang dulu nampak ceroboh kini kian tergantikan oleh jari jari lentik nan elok. Wajah wajah apa adanya kini lambat laun terlihat gagah dan matang.
Kenangan kenangan manis dulu pun mengeruak begitu tajam. Saat kebersamaan  itu kembali disatukan. Kenangan manis? Yah.. semua terasa manis saat masa seragam merah putih itu. Kepahitan kecurangan dan kebrutalan kini terbungkus rapih dalam suatu kenangan manis yang entah sampai kapan dapat dilupakan. Atau sekedar melupakan pun tak ada satupun yang mampu?

Kebersamaan yang terhitung lebih dari usia  balita itupun telah berhasil mencuri sebagian bahkan lebih memori dalam penyimpanan - penyimpanan setiap relung ingatan. Setiap lika liku dari semua kejadian, entah apa yang saat itu dalam benak aku, dia, kita, mereka, kita, dan kami fikirkan. Tak ada satupun kekhawatiran yang diangankan. Sama sekali. Begitu tangguh dan berani memang sewaktu itu.

Peluh saat raga ini lelah terjemur matahari seharian saat bermain bersama tak pernah sama sekali terasa. Aneh memang. Sering sejenak kuputar otak, bertanya dalam benak, mungkikah, sanggupkah kita melakukan berbagai kegiatan kegiatan se-ekstrim dan se-rumit dulu? Maybe can’t for me…
Sungguh. Tak akan ada yang memungkiri. aku yakin. Semua begitu apa adanya, semua begitu tulus terjadi dan bergulir. Masih begitu lekat,  kebiasaan kebiasaan yang rutin yang setiap harinya kami lakukan. Hari demi hari dijalani dengan warna dan cerita yang berbeda. Entah mengapa semua terasa ringan. Tak ada beban. Serasa selalu bahagia dimanapun dan ketika apapun itu kejadiannya.

Arti dari kejujuran.. aku dapatkan. Arti dari sebuah kompetisi dan persaingan pun itu semua dapat aku rasakan. Rasa berbagi dalam membela kebersamaan sangat sekali membekas dalam mental pemberontak ini. Semua masih membekas indah. Pun dengan arti dari sebuah pertemanan yang berbumbu perselisihan yang berujung pada kebersamaan. Kebersamaan dalam sebuah persahabatan. Persahabatan bersama kalian - kalian pejuang pewarna masa kecil. Tak akan pernah putus. Tak akan pernah. Karena teman kecil, sahabat masa kini, masa depan, dan sahabat untuk selamanya…. :)





1 komentar:

  1. ahey. . Ka Dn lagi bernostalgia. . heuheu
    owh ya ka saran, boleh ya!!
    blognya isi juga dgn materi2 pelajaran yg bermanfaat, terserah ka DN, bisa mata kuliah2 yg aneh d PGSD, bisa juga materi yg berkaitan dgn Islam!!

    salam silturahim aja ya ka!!
    #Sang Pecinta Ilmu :)

    BalasHapus